Recent Posts

Thursday 30 November 2017

[Day 1][Level 2] Games Bunda Sayang : Melatih Kemandirian

Saya melupakan point penting saat melatih kemandirian anak selain menyiapkan mental anak juga sounding ke orang sekitar.

Berhubung hari ini Khanza ada acara Maulid Nabi di sekolah dan pulang cepat serta Uti keluar sama akung, jadi saya belum sempat sounding soal niat saya melatih kemandirian pada Khanza.

Jadi tadi pagi, Uti masih mengambilkan makan. Namun, alhamdulillah hari ini baik Khanza maupun Zalfa makan sendiri tanpa minta disuapi. Malah siangnya saya meminta keduanya menyiapkan telur sendiri untuk saya gorengkan.

Sesekali Zalfa minta disuapi, tapi berhasil saya yakinkan bahwa dia sudah bisa makan sendiri. Dan karena Zalfa makan sendiri jadi Khanza juga mau makan sendiri. Alhamdulillah​. Saya jadi paham pentingnya Materi KomProd diberikan di awal.

Besok sampai hari Minggu, kami akan mudik ke Nganjuk. Semoga game tetap bisa berjalan disana. Aamiin.

#Harikesatu
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Read More..

Wednesday 29 November 2017

[Bunda Sayang][Level 2] Melatih Kemandirian : Prolog

Kemandirian, hal yang ketika diajarkan membutuhkan konsistensi, pembiasaan dan ketega(san) tidak hanya dari orangtua tapi juga orang sekitar agar anak punya ketrampilan kemandirian.

Berapa banyak orang yang ketika sudah beranjak dewasa self skill nya untuk hal mendasar saja masih kurang karena ketika kecil tidak diberi kesempatan melatih skill nya.

Saya contohnya, seingat saya ada masa ketika saya SD, karena belum ada yang bantuin, saya  bagian ke pasar dan masak sepulang sekolah, setidaknya goreng ikan, tahu tempe dan menumis sayur dengan bumbu yang disediakan ibu.

Setelahnya, ketika ada yang bantuin, saya malah dilarang ke dapur dengan alasan "ngrusuhi". Karenanya skill perdapuran saya hanya berputar disekitar goreng dan tumis. Hiks.

Target game level 2 ini masih dengan object yang sama yaitu Khanza. Di usianya yang 6 tahun ini, alhamdulillah beberapa hal sudah bisa dilepas mengerjakan sesuatu. Mandi sendiri, istinjak, menyiapkan buku sekolah, memakai baju.

Hanya soal makan ini yang masih jadi sorotan saya. Karena dulu ada si bibi yang ngurusin Khanza dan sekarang posisi kami tinggal bersama orangtua saya dimana Utinya selalu mengambilkan makanan untuk anak2.

Dan Uti seringnya menyuapi mereka terutama pagi hari dengan alasan "Kasian gak masuk makanannya kalau tidak disuapi, dia mau sekolah, butuh asupan gizi" dan malamnya Khanza minta bermanja2 dengan papanya dengan minta disuapi. Akhirnya saya perhatikan, kalau siang dia lebih memilih tidak mau makan, karena saya menolak menyuapinya dan dia tidak mau makan sendiri tapi Utinya tidak mau menyuapinya juga (karena bukan jam sekolah) pun  tidak ada papanya (karena belum pulang).

Saya sadar terkadang mungkin dia butuh perhatian ketika meminta saya suapi. Terutama ketika Zalfa (3t) juga minta disuapi. Mungkin dia iri kenapa adiknya disuapi dia tidak, meski saya sudah jelaskan bahwa saat Khanza seumuran Zalfa juga masih saya suapi. Bahkan Zalfa lebih sering minta makan sendiri daripada disuapi.

Jadi...Zalfa juga saya masukkan sebagai Object  tambahan di game level 2 ini. Sebagai pendamping kakaknya.

Target kemandirian yang ingin saya latih untuk Khanza
1. Mengambil dan bisa makan sendiri.
2. Mencuci piring sendiri.
3. Berani mengoreng lauk sendiri.
4. Menyetrika seragam sekolahnya.
5. Mencuci baju dalamnya sendiri.

Untuk Zalfa, dengan umurnya 3 tahun ini, self skill nya lebih banyak ketimbang Khanza di umur yang sama. Seperti pakai baju sendiri, makan sendiri (kadang), buat bubur susu/oatmeal sendiri.

Target kemandirian yang ingin saya latih untuk Zalfa.
1. Makan sendiri
2. BAK sendiri
3. Mandi Sendiri

Bismillaah...Mulai besok..semoga salah satu atau 2 skill bisa terealisasikan. Amiin.



Read More..

Wednesday 22 November 2017

[Aliran Rasa][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif


Sejak Khanza punya adik, saya merasa komunikasi saya dengan Khanza tidak sehat. Saya yang terlalu sibuk dan fokus ke adik2nya seringnya berkomunikasi dengan cara yang 'melukai'. Membuat Khanza maupun saya sama2 tidak nyaman.

Karenanya saya bahagia sekali ketika Materi pertama Bunda Sayang tentang Komunikasi Produktif. Langsung saya memilih Khanza sebagai partner utama saya.

Saya belajar betapa banyak kesalahan yang saya lakukan selama berkomunikasi terutama dengan Khanza.

Saya belajar menahan emosi dan menyampaikan keinginan saya dengan nada bicara dan ekspresi wajah yang tenang, senyum kalau mampu, tanpa keluar ekspresi emosi atau galak.

Karena ternyata dalam berkomunikasi, kata2 hanya berdampak 7% saja sisanya 38% intonasi suara dan 55% nya bahasa tubuh.

Betapa sering selisih paham yang muncul karena saya menyampaikannya dengan penuh emosi. Pesan tak sampai, malah tambah emosi. Khanza sedih, saya merasa bersalah.

10 hari menjalani games ini membuat saya berlatih menahan diri, mencari cara berkomunikasi yang efektif dan produktif terutama dengan putri sulung saya ini. Karena anak, tak pernah salah mengcopy perilaku orangtuanya. Dan bila saya tak suka dengan cara berkomunikasi Khanza, maka saya yang harus merubah cara saya berkomunikasi dengannya.

Semoga saya selalu bisa menerapkan Materi KomProd setiap hari. Bismillaah...Demi menjadi Ibu yang lebih baik


#aliranrasa
#gamelevel1
#kuliahbunsayIIP
#komunikasiproduktif

Read More..

Saturday 11 November 2017

[Day 10][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Hari terakhir tantantangan 10 hari Games Komunikasi Produktif.

Seringnya saya, kalau lihat anak berbuat baik, cuma senyum dan bersyukur dalam hati saja, tidak diucapkan ke yang bersangkutan. Kalaupun memuji, cuma bilang
"Wah kakak hebat, jagoan"
Giliran berbuat salah... Aduuh mulut ngomel kayak gak ada remnya. Astaghfirullah.

Padahal justru yang harus lebih sering diucapkan itu pujian, semakin dipuji anak jadi semangat melakukan kebaikan lainnya. Eitss..Tapi bukan asal memuji. Memujipun harus jelas. Harus produktif 😁.

Jadi ketika kakak Khanza beres2 rumah, menyapu bahkan menyikat kamar mandi ketika mandi sore tanpa saya pinta. Saya langsung meluk dan mencium kepalanya.
"Kakaaak.. makasih yaa bantuin mama beres-beres rumah. Pakai nyapu..Trus sikat kamar mandi pula."
Dia cuma nyengir
"Iyaa...Aku kan pengen bantuin mama"
Iih jadi pengen meluuk2 anak gadis terus deh.
"Iyaa mama kebantuuuu bangeeet kakak kayak tadi. Makasiih ya sayaang"
Dia nyengir2 bahagia. Hihihi.

Sedang Zalfa, masih punya kebiasaan kalau lagi ingin sesuatu, pasti mintanya sambil merengek. Menangis dan setengah berteriak. Begitupun kalau digoda kakaknya.

Beberapa kali setiap Zalfa melakukannya, sering saya tegur
"Zalfaaa..Coba ngomong nya pelan-pelan. Mama gak ngerti kalau Zalfa ngomong sambil nangis"
"Endaaak...Huaaa...Huaaa..Japa maunya ngomong sambil nangiiis"
"Oke. Nanti kalau sudah selesai nangisnya baru Zalfa bilang ya sama mama maunya apa"

Cara ini seringnya tidak maksimal, karena saya belum lakukan 7-38-55. Tanpa senyum, intonasi tinggi, yang ada Zalfa Makin nangis (ketakutan). Butuh effort lebih bila hanya saya yang menghadapi nya. Karena kadang, saya butuh memeluknya Dan mengelus untuk menenangkannya. Kadang malah menggendongnya. Dan hal ini cenderung susah dilakukan kalau gak ada yang pegang Kenzie.

Ini hari terakhir games 10 Hari ber Komunikasi Produktif. Games yang membuat saya berpikir setiap kali akan mengeluarkan kalimat ke anak.
"Apa ini sudah masuk KomProd ya"
"Apa nadaku terlalu tinggi"
"Senyuum jangan lupa"
Dan hal2 lain yang alhamdulillah semoga bisa membuat saya lebih baik lagi berkomunikasi dengan anak2.

#hari10
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip



Read More..

[Day 9][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Berbeda dengan Zalfa yang sering saya libatkan dengan pekerjaan rumah karena seharian di rumah hampir setiap  hari sementara Khanza sekolah, saya belum menemukan waktu yang pas untuk melibatkan Khanza dalam ketrampilan dapur.

Jadi saat Maghrib tadi Zalfa ikut Utinya arisan ke tetangga dan Kenzie sama Akungnya, saya  mengajak kakak Khanza untuk menyiapkan makanannya sendiri. Telur dadar. Awalnya dia menolak, "Gak bisa aku ma, kompornya tinggi"
"Bisaa. Percaya mama deh. Sini mama kasih tau caranya"

Di dapur, saya siapkan bangku plastik kecil untuk pijakan agar dia mudah menggapai kompor.

Percobaan pertama memecahkan telur, pecahan telur jatuh ke lantai. Khanza kesel
"Tuh kan maaa..Gak bisa akuuu"
"Bisaa Sayang, sini mama bantu" ucap saya sambil memegang tangannya dari belakang.
"Nah bisa kan..sekarang kasih garem sedikit, kocok telurnya" instruksi saya.
"Dikit aja ya ma garamnya kalau kebanyakan bisa keasinan kayak Uti kapan Hari itu ya" kata Khanza cekikikan.
Saya nyengir.

"Sekarang kakak naik keatas kursi"
Setelah dia naik keatas kursi, saya bilang
"Kasih mentega dikit di wajannya."
"Siap"
"Cemplungin telurnya"
Dan ketika telur sudah matang, saya bantu membalik Dan mengangkatnya.
"Good Job, Khanza...bisa goreng telur sendiri  Telur dadar buatannya kakak sudah siaap"
"Waahh....Aku ambil nasi sendiri juga ya ma. Nanti aku makan sendiri gak usah disuapin"
"Iyaa doong" ucap saya sambil mengelus2 kepalanya.

Maaf ya, kak. Mama belum sempat membiasakan kakak di dapur, meski ingin sekali.

Sementara Zalfa, waktu tahu kakaknya diajak goreng telur sendiri, dia juga mau. Tapi karena telurnya sudah digorengkan sama Khanza, saya memintanya mengambil nasi sendiri. Dan dia bisa. Tak lupa saya mengapresiasi usahanya mengambil nasi karena harus pakai kursi mengambil nya.

Ini Hari ke-9 games KomProd (yang keposting di Hari ke-10 karena saya ketiduran semalam...Hueee...Padahal kurang dikiiit lagiiii. *Mewek). Bismillaah semoga jadi lebih baik lagi.

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Read More..

Thursday 9 November 2017

[Day 8][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Hari ini jadwal lumayan padat, kakak Khanza ada pawai Hari Pahlawan di sekolah, sedangkan saya rencana ke posyandu bersama Kenzie dan kakak Zalfa.

Khanza diharuskan memakai pakaian kebaya, bermakeup. Dan harus sudah tiba di sekolah sebelum pukul 7 pagi. Meski sempat mengeluh kegerahan sama kostumnya, tapi dia sudah tidak sabar untuk berangkat.

Sepulang dari posyandu, tidak lama kemudian Kakak Khanza pulang sekolah.
"Halooo kakaaak. Seneng tadi pawainya?"
"Biasa aja, ma" 😶
"Eh rutenya sama kayak pawai yang dulu itu?"
"Enggak, beda. Sekarang ke lapangan polisi"

Saya mikir...pertanyaan apa lagi ini biar jawabannya bisa panjang lebar
"Pas pawai tadi gimana kak si A sama B? Biasanya kan mereka becanda terus ya"
Entah karena kesebut nama temennya, atau karena emaknya berhasil pakai kalimat observasi alih2 interogasi, keluar deh cerita keseruan pas pawai.

Sedangkan Zalfa, yang tadi sepulang posyandu sudah keliatan capek, sampai rumah langsung seger lagi.
"Zalfa, mau makan atau bobo dulu?"
"Makan dulu ma"
Habis makan...
"Eh..Udah habis makannya, alhamdulillah. Yuk kita bobo, yuk"
"Mau dibacain buku dulu"
"Mama bacain sampai halaman ini ya, habis ini bobo ya"
"Siyaap mama"
Sampai halaman yang dimaksud, anaknya gak tidur2. Malah emaknya yang bablas ketiduran... 😗. Hiks.

Hari ke-8 praktek KomProd, masih banyak kurangnya, masih perlu banyak praktek. Oshh...Semangat...Semoga bisa lebih baik lagi.

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Read More..

Wednesday 8 November 2017

[Day 7][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Entah kenapa, kalau emaknya lagi sakit, Zalfa bawaannya malah nempeeel terus. Khawatir kali ya.

Alhamdulillah hari ini bisa dibuat cuci piring..mumpung Kenzie tidur.

Baru cuci beberapa, Zalfa yang habis main sama Utinya nangis
"Mamaaaa...Mama kemana..Japa cari2 mama"
"Mama cuci piring nak, sini yuk"
"Zalfa mau bantu mama?"
"Mauu"
"Zalfa bagian taruh piringnya di bak, ya. Kayak gini naruhnya" ujar saya memberikan instruksi sesingkat mungkin sambil mencontohkan langsung.
"Zalfa bisa?"
"Bisa ma" ucapnya mantap.
😊 Alhamdulillah dapat asisten cilik deh hari ini.

Giliran kakak Khanza pulang, mulai deh perang dunia 🙈. Saya lupa alasannya, tiba2 sudah terdengar tangisan berjamaah dari dua kakak ini. Berakibat adek bayinya kebangun dan ikut 'konser' juga
"Kakaaak..Kakaaak...Halooo...haloo Assallamualaikum" sapa saya ditengah keriuhan suasana.
Tidak mempan.
Ugh...Tarik nafass...Hembuskan...
"Audzubillaaah himinnas syaitoonirrodziim" ucap saya lagi.
Mulai deh kakak besar protess masih sambil nangis
"Mamaaaa...Aku gak mau mama bilang gitu"
Saya mulai membacakan Al Fatihah dan beberapa Surat pendek, sekedar untuk menenangkan suasana (hati). Sambil mengatakan
"Kalau sudah berantemnya baru boleh keatas tempat tidur sama mama"

Lama kelamaan mereka diam, Zalfa yang mulai mendekati kakaknya. Menyodorkan tangan
"Aakk..Japa minta maaf"
Ahh si kakak kecil ini, memang begitu mudah mengekspresikan emosinya.
Kakaknya walau masih cemberut, menerima uluran tangan adiknya.
"Mamaaa...Udah baikan nih kita, boleh keatas??" Tanya kakak Khanza.
"Boleeh doong"

Setelah suasana tenang dan mereka main dengan baik, saya melontarkan pujian buat keduanya
"Mama senaaang banget ngeliat kakak Khanza sama kakak Zalfa mainnya akur kayak gini. Makasih ya..akur terus ya, anak2 mama"

Fiuuh...masih banyak kekurangan memang, karena emak kalian ini masih belajar cara berkomunikasi yang produktif buat menghadapi kalian semua. Semoga teori komprodnya tetap bisa dipraktekkan dalam keadaan apapun. Semoga bisa jadi lebih baik buat kalian ya, nak kanak. *Cium satu2.

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif

#kuliahbunsayiip
.
Read More..

Tuesday 7 November 2017

[Day 6][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Masih berkutat dengan badan yang belum fit. Efeknya, komunikasi dengan anak-anak masih belum bisa produktif. Masih ada saat dimana kepala cenat cenut dan kakak besar kecil berantem, sedang adek bayinya nangis minta nenen, saya kalah...dan meninggikan intonasi suara 😞.

Ada juga saat dimana komunikasi dengan mereka bikin saya ngikik sendiri. Seperti misalnya tadi siang,
"zalfaaa tolong beresin mainannya dong, nak"
"Gak Mau ah, ma. Japa capek"

Utinya tiba2 datang
"Mau Uti sapu atau diberesin?"
"Sapu aja Uti Japa gpp koq"
😂

Utinya gemess
"Iih hayuuk koq diberesin"
Khanza yang dari tadi diam ikut nyeletuk
"Lha Kan tadi Uti buat pilihan disapu atau diberesin, Zalfa milih disapu ya gpp dong mestinya"
Dan kemudian Utinya spaneng 🙈, emaknya melipir dulu sambil pegang kepala yang cenat cenut.

"Mamaa...Ini aku dapat formulir pendaftaran komite Sekolah buat mama, aku isi ya ma"
Setelah emaknya baca sekilas...
"Gak sayang, mama gak bisa sepeda motoran, masih ribet sama dek Kenzie. Ntar malah mama gak amanah"
"Jangan bilang Gak bisa maa..!! bisa gitu lho. Katanya mesti dicoba dulu baru bisa"
Kriiikk...Kriik...

Terkadang anak, menerapkan teori komunikasi produktif dengan caranya sendiri. Dan saya, masih saja belum mampu mengontrol emosi...meski frekuensi sudah jauuuh berkurang dan bisa jadi ini karena kondisi badan yang drop.
*Cross finger. Semoga setelah kondisi badan pulih, KomProd bisa maksimal penerapannya. Aamiin.
#hari6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Read More..

Monday 6 November 2017

[Day 5][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Mencoba berkomunikasi produktif di kala kondisi badan gak fit itu tantangan yang ruarrr biasa.

Dan sepertinya saya belum mampu menjalankan secara total, masih suka kebawa emosi menghadapi permintaan anak di tengah dera kepala yang pusing, badan meriang dan flu yang tak kunjung henti.

Tantangan komunikasi hari ini datang dari Zalfa yang nempeel kemana-mana. Saya gendong adiknya di depan, dia minta gendong di belakang. Saya nyusui, dia minta mainan ayunan di kaki 😶.

Ditambah  episode biasanya ketika Khanza pulang sekolah, rebutan kertas. Plusnya, karena saya gak fit, jadi cuma bisa bilang setengah memelas
"Kakaaak kakaaak...Tolong yang baik mainnya ya. Mama gak enak badan ini"

Jadi hari ini bagi saya total poin mengontrol emosi. Semoga besok kondisi sudah pulih.

#hari5
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Read More..

Sunday 5 November 2017

[Day 4][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Waktu mudik ke Nganjuk, berarti waktunya bermain di kali, lari-larian di lapangan, memberi makan monyet di belakang rumah Mbah Uyut, melihat sapi dan kambing milik tetangga, atau sekedar bermain pasir di alun2.

Masa kecil anak-anak ini lebih banyak berinteraksi bersama alam ketimbang emaknya dulu yang sampai gede cuma tahu pohon pisang sama pohon kelapa 😅.

Tadi pagi, si papa mengajak jalan pagi, melewati kali yang airnya agak surut, biasanya kami hanya berfoto2 di pinggirnya saja.

Pagi ini mungkin karena airnya agak surut, si papa punya rencana lain
"Kaaak, kita nyebrang kali ya..Lewat situ" ajak papanya.
Kakak Khanza menoleh ke emaknya
"Ma...kita nyebrang kesitu, yuk" ajak Khanza.

Disaat saya mau menolak karena jujur agak takut rasanya, Zalfa bilang
"Ndak maauu...Japa takuut"
Saya menghela nafas, mengusir keengganan dalam hati..Ya sutra lha... 
"Gpp Zal, yuk nyebrang pelan2. Zalfa pegangan mama. InsyaAllah​ bisa."
Zalfa memegang tangan saya erat. Seakan ikut menyakinkan mamanya.

"Alhamdulillah ya ma kita bica nyebang" kata Zalfa bernada lega setelah kami sampai di ujung. Saya nyengir. 
"Iya alhamdulillah ya, Zal kita bisa"
                       
                          

BISA. Kata pendek yang bermakna menguatkan dan memberi keyakinan kalau kita mampu melakukannya.

Dan terkadang, bila diucapkan orangtua ke anak, bukan saja memberi dorongan ke anak agar berani melakukan sesuatu, tapi juga memberi dorongan pada orangtuanya demi mencontohkan sesuatu ke anak.

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip



Read More..

Saturday 4 November 2017

[Day 3][Materi 1] Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

Weekend ini jadwalnya nyetor cucu ke mertua  😄.

Hari sebelumnya sudah disounding ke anak2.
"Sabtu Kita ke Nganjuk"
"Kakak Khanza kakak Zalfa bajunya mau diberesin sendiri atau mama yang beresin?"
Keduanya milih mau beresin sendiri. 
"Oke, bawa dua baju aja ya kak" kata saya.

Nyatanya beberapa saat sebelum berangkat belum juga dipacking, meski beberapa kali diingatkan sama emaknya. 

Namanya emak2, mau pergi kemana, langsung di pikiran muncul daftar apa2 saja yang harus diselesaikan sebelum mudik agar pas datang lagi semua sudah beres, macam cuci baju seragam, nyetrika(in) seragam, lipat2 (tumpukan) baju, dll.

Namun lagi2 nyatanya baru 1-2 hal dari daftar yang sempat dikerjakan karena #babykoala seharian nempeel kayak perangko

Hingga menjelang waktu mandiin #babykoala, saya menemukan shampoo anak2 yang baru dibeli sisa 1/4 botol, lainnya dituang di bak mandi adiknya 😑.

Gemeesss, pengen marah rasanya, dalam benak sudah mau keluar nih kata-kata

"Kakaaak..shamponya koq dibuat mainan siih, Kan baru beli, sayang dong. Mana baju belum dipacking, mama juga belum beresin yang lain, ini malah kalian ngabisin shampoo. Astaghfirullah naaaak"

Tapi  dari kamar mandi menuju kamar, saya keingat pernah ngajak anak2 main bikin busa pakai  shampoo dan kaos kaki. Sigh. Anak memang peniru ulung, ya. Akhirnya saya tarik nafas panjang, istighfar beberapa kali, dan menyusul mereka ke kamar.

"Seronook tadi mandinya?" tanya saya ala2 kak Ros (mencoba) santai sambil senyum.
"Seronook" jawab keduanya
"Eh tadi mama liat air di bak mandinya dek Kenzie banyak busanya, abis diapain emangnya?"

Langsung deh keduanya pasang muka ke-gap. dan lempar2an tanggung jawab mengingat biasanya emaknya ini bakal ngomel.

"Zalfaaa maa yang nyuruh2 aku main shampo" si kakak besar langsung membela diri. 
"Ndaaakk. Aak tuuh yang curuh2 japaa" adeknya udah ngerti dan gak mau dijadiin kambing hitam. 😗

Saya nyengir. 
"Seneng main shampo gitu?" 
Mereka  ngangguk2 semangat. 

"Kakak Khanza sama Zalfa boleh koq main shampo gitu tapi bilang mama dulu lain kali, biar mama yang tuangin shamponya secukupnya, oke?..
Kalau kebanyakan...Nanti shampoannya pakai apa dong"

"Yuk, abis ganti baju, baju2 yang mau dibawa disiapin ya. Bentar lagi kita berangkat nih"
"Siyaap mama"

Fiuuh...ternyata memang (bagi saya) godaan paling besar memang menahan emosi di kala ada hal berantakan yang terjadi di waktu mendesak. Ditambah rentetan daftar panjang yang belum terselesaikan membuat saya panik dan malah tertekan sendiri. 

Hayuuk kita mudiik lha... *Dadah sama (tumpukan) baju dan kamar berantakan yang belum terjamah.


                      
                            Tabel KomProd Zalfa

Tabel KomProd Khanza

Read More..

Friday 3 November 2017

[Day 2][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif

"Maa..Dasi Seragam HW-ku hilang" lapor kakak sepulang sekolah.

Dengar Kakak Khanza ngomong gini, pengennya langsung ngomel
"Koq bisaa, kakak sih pasti pakai dilepas2 segala, jadinya jatuh kan pas main. Kayak dulu kan yang kakak ilangin buku apa gitu.  Teledor deh. Mama gak mau tahu ya, pokoknya gak mama beliin lagi" plus fitur zoom in zoom out layaknya sinetron.

Untung sebelum rentetan kalimat diatas keluar, remnya jalan 😂😂.

Saya pandang wajahnya, ada rasa khawatir  dan takut disana. Pasti dia sudah mengeluarkan keberanian untuk bercerita ke emaknya ini.

Ingat kaidah 7-38-55...tarik nafas, atur  intonasi suara. Pasang senyum. 
"Wahh iya kah? Kenapa memangnya koq bisa hilang?" 
"Iyaa maa..Hilang pas aku lari2an sama teman2"
"Ooh gitu, trus?"
"Jatuh kayaknya, ma. Aku gak tau dimana tapi jatuhnya"
"Hmm...Trus gimana dong?"
"Beliin lagi ya ma" pintanya. 
"Boleh, potong uang jajan kakak ya" 
"Yaaahh..Koq gitu"
"Iya dong"
"Hmm.. iya deh"
"Trus enaknya gimana ya kak biar ntar pas punya baru gak ilang lagi?"
Dia mikir sebentar..
"Ntar gak aku lepas2 lagi, ma."
"Trus?"
"Aku iketnya yang kenceng juga biar gak jatuh"
"Siip. Oke kakak" saya nyengir.

Malamnya...

"Mamaaa..Aku mau jualan aja biar dapat duit beli dasi seragam HW. Jadi mama gak usah keluar duit"
"Wahh boleh, memang kakak mau jualan apa?"
"Aku jual bolpoin warna ini aja, ma" katanya sambil nunjukin bolpoinnya yang dibeli di koperasi sekolah.
"Bagus Kan, ma...Warnanya lho banyak, ma..Ada biru, ungu, orange, macam2"
"Iya emang bagus kak"
"Makanya...Mama beli yaa. Aku beli di koperasi 4ribu, Buat mama aku jual 5ribu saja, gimana gimana??" tanyanya dengan tatapan berbinar2.

😂😂 Jualan koq ke emakmu dewe, ndhuuk. Podho wae la'an.

Dalam hati saya bersyukur tadi menahan amarah, dan ketimbang mengeluarkan kalimat menyalahkan dan mengungkit kesalahannya yang dulu2, saya mencoba mengajaknya mencari solusi.

Dan memang, ya. Solusi anak itu adaa aja. Tinggal bagaimana kita mengeluarkannya saja.

Tabel KomProd Khanza

Sementara Zalfa, lagi fase menolak kalau disuruh mandi . Mbuleeet aja gak mau mandi. Efek nunggu emaknya beresin keperluan pagi.
"Zalfaaa..Mandi sekarang gih udah jam segini nih"
"Gak Mauuuu. Zalfa udah mandiii kemaren" 😐

upss iya, kalimat gak produktif nih kalau asal perintah gini. Mikir sebentar, mencoba menawarkan pilihan ke Zalfa.
"Hmm...Zalfa mau mandi sambil nyuci mainan yang ini atau mainan yang itu?" 
"Japaa mau nyuci mainan iniii" jawabnya seketika, sambil meluk2 mainannya. 
Okeee..siip. Yes. Giring ke kamar mandi 😁.

                      
                     Table KomProd Zalfa

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Read More..

Thursday 2 November 2017

[Day 1][Materi 1] Games Bunda Sayang : Komunikasi Produktif



Bismillah...

Hari pertama menjalani games Bunda Sayang, saya ditantang pada poin mengendalikan intonasi suara agar tidak emosi dan mengeluarkan suara ramah.

Bila biasanya saya lebih sering membangunkan Khanza hanya dengan menepuk atau mengelus punggungnya sesaat diikuti perintah tak berujung dengan nada terburu2 lalu pergi mengerjakan hal lain.

Pagi ini saya memberikan waktu lebih banyak dari sekedar mengelus punggungnya singkat.

Saat dia sudah melek sempurna, saya ajak becanda dulu beberapa saat, baru saya bilang sambil menatap matanya, tak lupa pasang senyum
"Mandi dulu yuk sayang, biar gak bau aceem"
Alhamdulillah langsung mandi, lho. Cepet lagi, saya takjuub 😄.

Lain halnya dengan Khanza, Zalfa bangun2 tidur sudah nangis ngomel2. *Tepok jidat

"Angin barat sedang berhembus" ujar Akungnya kalau ingin mengomentari Zalfa yang lagi timbul tanduknya .

Biasanya kalau Zalfa sudah nangis, apapun yang dikomentari orang malah bikin dia nangis dan jerit2. Apalagi kalau kakaknya yang komentar. Dan kalau sudah begini, saya biasanya mencoba menghentikannya kalimat
"Udah jangan nangis ta kak, diem dulu baru ngomong" sambil bernada penuh emosi.

Beberapa minggu ini, saya memberikan Zalfa ikan, agar matanya tidak timbilan lagi.
"Japaa gak mau makan ikaaan. Japa maunya ayaam kayak Aak" ucapnya sambil menangis dan menempis piringnya
"Kamu lhoo gak boleh makan ayam, ntar timbilan" balas kakaknya.
"Ndaaakk. Japa gak timbilaaan.." balasnya lagi dengan nada tinggi.

Saya kasih kode ke kakak besar untuk tidak berkomentar agar suasana tidak tambah ruyam.
"Zalfa kangen ya makan ayam?" tanya saya mengatur nada bicara
Ia mengangguk sambil masih menangis.
"Boleh koq Zalfa makan ayam, tapi kalau sering-sering nanti matanya sakit lagi. Segini aja ya" ucap saya lagi sambil mengambilkannya ayam secukupnya.

Dan Zalfa pun minta disuapi saya, padahal emaknya ini lagi nyusui, hayuk  lha nak mama multitasking.

Sambil menyuapi, sambil bilang
"Mama lebih suka kalau Zalfa bilangnya dengan baik, kalau sambil nangis  dan jerit2, mama gak ngerti Zalfa ngomong apa"
Anaknya sih ngangguk2.

Khanza? Alhamdulillah amaan sampai berangkat sekolah.

Di saat saya sudah menyiapkan mental untuk menghadapi Khanza, ternyata tantangan hari pertama datang dari Zalfa 😄😄. Baik lha, mencoba menerapkannya langsung ke dua anak sekaligus.

Menjalani games ini membuat saya berpikir akan tiap perkataan yang saya ucapkan, terutama ke anak. Dan Poin ini adalah poin dimana saya butuh perbaikan.


                 
Oshh..Masih Hari pertama,

Salam Bunda Sayang



#hari1 #gamelevel1 #tantangan10 hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip
Read More..

[Bunda Sayang] [Materi 1] Komunikasi Produktif : Epilog

"Kaaak, Bangun, yuk, minum air putih, trus mandi, makan, biar sekolahnya gak telat." kata2 yang sering saya ucapkan pada kakak besar.

Biasanya dia no respon. Masih ngumpulin nyawa dan males2an di kamar.

"Kakaaak...denger gak mama suruh apa tadi." ucap saya dengan nada naik satu oktaf.
"Mandiii, nakk. MasyaAllah..Udah siang niih"

Itu masih soal mandi, nanti beberapa menit kemudian ngecek kamar mandi, ngeliat si kakak malah bengong ngumpulin nyawa atau mainan air.

"Kakaaak...Koq malah bengong siih, Mandi ayuuk cepetaaan. Udah siang nih, belum makannya, belum siap2nya. Mana biasanya kakak lelet pula makannya."

Itu baru episode kedua, lho. Belum episode lain berjudul Makan Pagi, Pakai seragam dan episode lanjutannya lagi kalau artisnya sudah pulang sekolah yaitu Rebutan Mainan, Makan Siang, dst.

Suasana tambah gaduh kalau gak hanya saya yang ngecepres tapi juga papanya atau bahkan Utinya. Ditambah backsound anak bayi yang nangis terus2an sembari digendong emaknya dan kakak kecil yang ngintil minta jatah perhatian emaknya kadang sambil ikutan nangis.

Bisa bayangin mak hiruk pikuknya? Situ yang baca mumet??

Saya juga 😂. Disini seringnya saya kalah, kalah menahan intonasi suara maupun nada suara. Kalau sudah ngomel, apa suasana jadi langsung anteng seketika?? Malah tambah kacoo, buuk. Saya yang gede aja mumet, Capek. Capek marah2, capek nyeseel setelah marahin anak.

Apalagi Kakak besar, yang jadi objek kemarahan, yang mestinya berangkat sekolah dengan riang, siap menerima pelajaran. Eehh malah pagi2 udah dibuat bad mood.

Jujur saya khawatir kalau kericuhan sepanjang hari seperti itu akan terbawa jadi rutinitas harian. Naudzubillah

Makanya saat kuliah bunsay dimulai dengan materi 1 Komunikasi Produktif, saya langsung tertohok. Betapa tidak produktifnya komunikasi yang selama ini saya jalani bersama Khanza *mewek dulu.

Jadi...misi khusus diaktifkannya kembali  blog yang mati suri adalah selama beberapa bulan kedepan 😄, saya akan posting game sesuai tema yang dilakukan selama masa perkuliahan Bunda Sayang, IIP.

Bismillah...demi menjadi Ibu yang lebih baik lagi.

Salam Bunda Sayang
Read More..

Wednesday 1 November 2017

Mati Suri

MasyaAllah postingan terakhir pas pengumuman kelahiran Zalfa 😱. Yang sekarang anaknya sudah 3 tahun aja.

Banyak hal terjadi setelah kelahiran Zalfa. Saya resign, jadi IRT, balik ke Surabaya dan yang terbaru...Punya anak ketiga 😄. 

Yipz, anak bayi di postingan terakhir itu sekarang jadi kakak 😄. Dann... Sebenarnya ada misi khusus kenapa blog yang sudah lama mati suri ini saya hidupkan kembali. Apakah itu??
Read More..