Recent Posts

Thursday 15 February 2018

[Day 10][Level​ 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Pagi tadi tiba2 muncul gelembung2 kecil berair di kepala Kenzie. Agak siangan saya ajak ke rumah sakit, Zalfa ikut menemani.

Banyak hal yang dia tanya sembari menunggu,
"Nanti dek Enji disuntik kah?"
"Japa gak mau disuntik ya"

Karena menunggu lama, kami jadi berkenalan dengan ibu2 yang juga mengantri dokter. Dan Zalfa langsung akrab dengan anaknya yang pertama, karena sepantaran. Khanza menyusul sepulang sekolah.

Main rumah2an gantian, kejar2an, ayunan, jungkat jungkit. Heheh rumah sakit rasa playground.

Alhamdulillah ada tempat bermain jadi mengantri tidak terasa lama, padahal dari siang sampai menjelang maghrib.

Makasih kk Zalfa, kk Khanza... Semoga dd Kenzie cepet sembuh ya.

#harike-10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Read More..

[Day 9][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Hari Rabu waktunya ke posyandu. Menimbang Kenzie dan rencana suntik difteri untuk Zalfa.

"Zalfa, nanti disuntik ya. Kayak yang dulu itu lho"
"Ooh yang pas Japa di balai Kota itu ta, ma?"
"Iya. Berani Kan?"
"Berani dong, Japa gak nangis koq nanti"

Pas anaknya dah disounding dan siap. Lha dalah suntiknya gak ada. Akhirnya emaknya ngajak ke pasar aja deh.

"Mama, Japa gak jadi disuntik ya?"
"Iya, kita ke pasar aja yuk. Beli ikan"

"Mama kenapa ikan bisa berenang? Kalau Japa pake ekor kayak ikan, Japa juga bisa berenang? Kayak putri duyung itu lho"

"Mama beli ikan 3 ya ma?"
"Bawang putihnya beli 2 ribu?"
"Sayur bayam aja ya ma nanti"

Memang ya bnyak sekali yang bisa dieksplor dari kegiatan sederhana seperti ke pasar.

#harike-9
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Read More..

[Day 8][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Zalfa ini suka sekali makan donat, sedang Khanza malah gak terlalu suka. Kalau ditawari beli juaraaang sekali  mau.

Pas Kenzie bisa dititipkan ke Akungnya, jadi saya ajak anak2 bikin donat plus pizza2an.

Khanza bagian iris2 sosisnya buat topping pizza. Zalfa bagian kasih mentega diatas donat plus naburin meses.

Anehnya, begitu donatnya jadi... Khanza bisa langsung habis 4 donat sekali makan, sedang Zalfa malah gak Mau blas. Lhaaa

#harike-8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
Read More..

Wednesday 14 February 2018

[Day 7][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Zalfa sudah bisa menghitung 1-10, kadang suka lebih. Angka sudah hafal bentuknya. Hanya 6 masih sering kebalik dengan 9.

Saya dapat  ide permainan  ini dari mbak Syifa. Buat Zalfa yang Kinestetiknya tidak begitu menonjol, pas sekali dicoba  untuk menstimulasi motoriknya.

Saya mencetak kaki Zalfa di kardus, dan Zalfa bagian memotongnya. Saya buat masing2 5. Kanan Kiri. Jadi total 10 angka.

Idenya jejak kaki ditaruh di lantai dan kami lompat/melangkah di jejak kaki dengan nomer yang disebutkan, misalnya
" Lompat ke angka tujuuh"

Baru beberapa percobaan, diberesin sendiri sama Zalfa dan ganti dimainkan sebagai tebak angka. (Tanpa lompat2an).
"Mana coba angka 5?"
"Satu duluuu Mamaaaa. Masa Lima dulu?"
Dan dia lanjut bercerita
"Ini nih satu, yang ini dua, kalau ini tiga ma"..


Hee...Abis itu disimpan, buat main lagi besok katanya.

#harike-7
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Read More..

Monday 12 February 2018

[Day 6][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

"Mama bikinin Japa puding dong" pinta kakak kecil sambil menyodorkan bungkusan puding coklat kesukaannya.

"Gimana kalau Zalfa yang buat aja? Mama bantuin"
"Memang Japa bisa?"
"Bisaa dong. Yuk, kita coba dulu, yuk"

Saya memberi instruksi singkat, misal
"Buka bungkusnya pakai gunting, Zal"
"Gulanya kasih 6 sendok dulu, nanti kalau kurang manis ditambah lagi"
"Airnya 3 gelas ini"

"Gini ma? Bener?" Tanyanya tiap kali mengerjakan instruksi. Memastikan diri sendiri.

"Udah ni ma, mama yang masak gih" ucapnya setelah rata mengaduk campuran puding.

Yang bagian menuang puding ke cetakan, tentu Zalfa juga.

Setelahnya dengan bangga ia bercerita ke Akung dan Utinya kalau ia berhasil membuat puding sendiri. Good job, nak.

#harike-6
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
Read More..

[Day 5][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Tampaknya Zalfa suka sekali dengan permainan geometri, beberapa kali ia meminta melakukan lagi.

Jadi hari ini, saya membuat beberapa potongan bidang geometri berbagai warna. Menyusun pola bentuk dan meminta Zalfa meniru pola geometri di sampingnya.

Mungkin karena bukan membentuk sesuatu seperti sebelumnya, jadi ia cepat bosan. Noted. Besok2 kita bikin bentuk2 lagi ya, Sayang.

Setelah membentuk beberapa pola ia memutuskan mau menggambar dirinya memakai baju pelangi dan rok gambar bunga matahari.


#harike-5
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
Read More..

[Day 4][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Anak kecil tak pernah kehabisan ide melakukan sesuatu, seperti hari ini, ketika emaknya again riewuh sama adiknya.

Zalfa berinisiatif menggambar2 sendiri.
"Mama..Japa gambar2.. boleeh?"
"Boleeh. Zalfa mau gambar apa?"
"LA - HA - CI- A" jawabnya sambil nyengir.




Setelah beberapa waktu, dengan bangganya dia menunjukkan hasil kreasinya.
"Maaa...Japa gambar ini, bagus ya"

😊😊 Alhamdulillah...bagus, nak. Tentang apa ini gambarnya?
 
"Ini Japa naik sepeda ma, mau masuk ke rumah Japa. Ini rumahnya. Rumahnya ada tangganya. Kalau ini rumahnya Aak Khanza. Aak lagi naik Mobil" ceritanya panjang lebar.

#harike-4
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Read More..

[Day 3][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Beberapa waktu lalu, saya pernah membuatkan Zalfa  permainan  mencocokkan bidang geometri sederhana.

Bidang geometri yang dikenalkan baru lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, hati serta bintang.

Karena tampaknya ia sudah lumayan menguasai permainan mencocokan pola sederhana. Saya ajak dia menyusun bentuk dari bidang geometri yang sebelumnya saya ajarkan.

Pola bentuk saya gambarkan di kertas terpisah dan saya gambarkan bidang geometrinya di kertas warna warni, Zalfa bagian mengguntingnya.




"Coba Zal, ini yang kuning bentuk apa kemaren Zal? Inget gak?"
"Inii segitiga maa, kalau yang ini persegi iya Kan?"
"Siip. Zalfa bisa kan buat bentuk kayak gini?" Tanya saya sambil menunjukkan pola bentuk. 
"Bisaa maa"

Zalfa terlihat senang melakukan permainan macam begini, gunting, tempel sesuai pola. Sampai beberapa gambar dilakukan dengan riang. Bahkan kalau bukan karena sudah Dhuhur, dia masih minta nambah lagi.

#harike-3
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
Read More..

[Day 2][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Temanya mengenalkan huruf Hijaiyah kepada Zalfa, sampai sekarang dia baru hafal sampai huruf  Dal.

Beberapa kali saya memakai konsep Visual seperti melingkari huruf yang ditentukan, mewarnai huruf yang dimaksud.

Kali ini saya mencoba membuat tema Kereta Hijaiyah. Saya membuat lokomotif dan gerbong2 Kereta bertuliskan huruf Hijaiyah.

Nantinya Zalfa yang menyusunnya dan menempelkannya di atas kertas.


Sambil menempelkan gerbong, saya ajak bernyanyi Hijaiyah
"Alip Ba Ta Ca Jim Ha Hok Dal Dzal Ro.." nyanyinya sambil menempelkan gerbong2​ keretanya.

Dan beberapa kali nyeletuk
"Habis Kereta ini yang mana lagi ya ma..."
"Hayuuk 'Ba' mana tiket keretanya? Udah Mau jalan niih"

Pemasangan gerbong berhenti sampai huruf Ro. Penuh katanya 😅. Bilang aja udah capek, nak.

#harike-2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
Read More..

[Day 1][Level 4] Games Bunda Sayang : Cara Belajar Anak

Saya masih meraba2 gaya belajar anak-anak. Tapi sejauh ini Khanza Zalfa lebih terlihat sebagai tipe visual auditori.

Awal game, saya ingin mengajarkan Zalfa menganyam. Dulu saat dia masih dibawah 3 tahun pernah dicoba tapi anaknya belum terlalu telaten, sekarang saya coba kembali, tidak menganyam di kertas tapi saya memakai baju yang tidak terlalu terpakai untuk membuat aplikasi di bagian depannya.

Saya membuat pola bentuk hati di bagian depan, membuat beberapa garis lurus didalam gambar hati. Saya menyodorkan pita pink untuk Zalfa.

"Zalfa bantu mama masukin pita2nya ke baju ya, nak" ujar saya sambil memberi contoh pola anyaman pita. 
"Oke mama, Japa coba ya"


Beberapa kali agak kesulitan tampaknya, kemudian lama2 mulai lancar dan beberapa saat kemudian bosan. Hehehe.

"Japa capek, ma"

Heheh ya sudah lhaaa​, nak. Lumayan dapat beberapa baris anyaman.

#harike-1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Read More..

[Bunda Sayang][Level 4] Prolog : Cara Belajar Anak

Saya sejak dulu kalau belajar lebih suka malam hari, saat suasana tenang, ketika semua orang pada tidur. Saya akan membaca materi pelajaran, memberi highlight pada materi yang saya anggap penting dan menuliskannya kembali bila perlu.

Dulu saya kira semua orang belajar dengan cara yang sama, makanya sempat heran ketika saya tahu seorang teman belajar sambil mendengarkan musik. Saya tak habis pikir, kalau saya yang ada gak akan masuk materi pelajaran, karena tidak konsen.

Belakangan, saya baru tahu ternyata memang cara belajar masing2 orang berbeda. Ada yang tipe Visual seperti saya, Ada yang tipe auditori, bahkan tipe kinestetik.

Dan ketika kita tahu macam2 tipe pembelajar, diharapkan kita bisa mengamati anak kita termasuk tipe pembelajar yang mana, dan nantinya kita bisa lebih menggali potensi yang ada dalam diri anak.

Partner saya dalam game ini masih Zalfa. Karena hampir 100% waktunya bersama saya. Bismillaah.

#gamelevel4
#CaraBelajarAnak
Read More..

Thursday 18 January 2018

[Day 4][Level 3] Games Bunda Sayang : Kami Bisa

Hampir seminggu lebih krucil di rumah gantian sakit. Dari #babykoala kena muntaber dan menyusul Zalfa. Hiks.

"Aduuuh aduuh mamaa...perut Japa cakiiittt" tangisnya setelah muntah beberapa kali.

Sepanjang jalan menuju rumah sakit, Zalfa terlihat lemas, gak seceria biasanya.

Meski alhamdulillah saat di rumah sakit, kondisinya agak mendingan. 
"zalfaa ntar diperiksa pak dokter sebentar ya. Zalfa berani kan?"
"Iyaa..Japa berani koq" ucapnya mantap.

Dan memang benar, selama di ruangan dokter, Zalfa kooperatif sekali. Sampai dokter komentar
"Arek iki gak duwi wedhi ya". heheh.

Begitu sampai rumah, sibuk dia. Cuci tangan cuci kaki sendiri. 
"Kata pak dokter Japa mesti rajin cuci tangan cuci kaki, ma. Mana obat Japa? yuk kita minum yuk, ma. Japa mau sehat nih".

aamiiin. sehat ya, ndhuuk

#tantangan_hari_ke-4
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Read More..

[Day 3][Level 3] Games Bunda Sayang : Kami Bisa

Bila biasanya Zalfa yang merengek dengan kakaknya. Pas kedatangan uwaknya, dia belajar berbagi menghadapi sepupu kecilnya. 
"Dedek Ena mauu ituuu" ucap Hanina menunjuk salah satu mainan anak-anak. 
"Ndak boleeh itu punya Japaaa" celetuk Zalfa.

"Kakak Zalfa, dd Hanina boleh main bareng?"
"Boleeh tapi Japa yang pegang (mainannya)"
"Iya Zalfa pegang mainannya, gantian tapi boleh ya nak. Zalfa mau gantian pegang mainannya sampe hitungan 10 atau 15?"
"Japa mau sampe hituung yang banyaaakk" ucapnya sambil menunjukkan 10 jari. 
"Oh..sampe 10 ya, okee..yuk kita hitung ya. 1..2..3. . ..10!. Horee..sudah 10. Boleh gantian ke dedek Hanina?"
"Iya boleeh" jawabnya sambil meminjamkan mainannya ke adik sepupunya. 
"Terima kasih Zalfa sudah mau berbagi"

#tantangan_hari_ke-3
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Read More..

Sunday 14 January 2018

[Day 2][Level 3] Games Bunda Sayang : Kami Bisa

Mengerjakan pekerjaan rumah dengan melibatkan anak memang agak riewuh. Namun, dengan dilibatkan anak belajar banyaaak sekali hal. Tanggung jawab, empati, dan sebagainya.

"Zalfa, mama mau cuci piring, Zalfa mau ikut bantuin mama?" ajak saya.
"Mauuu. Japa yang cuci sendoknya ya, ma"
"Siaaap"
"Nanti Japa juga bantu taroknya"
"Okeee"

Beberapa kali diajakin membantu saya mencuci piring, akhirnya Zalfa jadi malah suka nawarin sendiri.
"Mama...japa bantuin cuci piring yaa"
okee..makasih sayang.

Meski mencuci piring plus gendong anak bayi di belakang cukup menguras tenaga (dan kadang emosi) tapi Zalfa alhamdulillah bisa melakukannya. Sama2 belajar ya, nak.

#tantangan_hari_ke-2
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Read More..

[Day 1][Level 3] Games Bunda Sayang : Kami Bisa

Game level 3 ini membuat saya tertegun cukup lama, bingung mulai darimana dan dengan siapa.

Karena mayoritas waktu harian saya habiskan bersama Zalfa yang belum sekolah jadi partner game level ini saya putuskan adalah Zalfa.

Game dimulai ketika kakak kedua saya berlibur di Surabaya bersama keluarganya.

Hari pertama kami bermain ke Kebun Bibit.

"Zal, rusa Zal...yuk kasih makan yuk" ajak saya.
"Ndaaak mauuu Japa takuut" tolaknya.
Berbeda dengan Khanza yang berani mencoba hal2 baru dengan adrenalin tinggi. Seperti flying fox, pegang ular, pegang kadal, panjat kayu, dll. Zalfa cenderung lebih hati2.

"Sini mama temenin kasih kacang panjangnya".
Saya menggandeng tangannya dan mengajaknya memberi makan rusa.
Zalfa terlihat masih takut dan khawatir
"Sama mama koq, nak. Gpp"
Dan saat rusa mengambil kacang panjang di tangan kami, Zalfa terlihat girang.
"Hihihi rusanya makan kacangnya ya, ma"
"Zalfa mau kasih makan sendiri?"
"Ndak ndak usah...sama mama aja"

Heheh oke lha, nak. Pelan-pelan ya. Semoga kunjungan berikut Zalfa berani coba kasih makan rusa sendiri ya.

#tantangan_hari_ke-1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Read More..

[Bunda Sayang] [Level 3] Kami Bisa : Prolog

IQ ( Intellegence Quotient)

Dahulu, orang dengan IQ tinggi dianggap jenius dan cerdas. Dan mereka dengan IQ rata2 atau bahkan dibawah rata2 dianggap bodoh.

Untungnya puluhan tahun kemudian, ditemukan tentang multiple intelegence. Tak tanggung-tanggung. Ada 8 multiple intelegence yang pada dasarnya ada dalam manusia dan siap dikembangkan, apalagi ketika masa golden age.

8 Multiple intelegence : 
- Kecerdasan Linguistik (Word Smart : cerdas berbahasa)
- Kecerdasan Matematik-Logis (Number Smart : cerdas angka)
- Kecerdasan Spasial (cerdas gambar)
- Kecerdasan Kinestetik- Jasmaniah (Body Smart : cerdas tubuh)
- Kecerdasan Musikal (cerdas musik – nada suara)
- Kecerdasan Interpersonal ( Self Smart : cerdas diri)
- Kecerdasan Intrapersonal (People Smart ; cerdas bergaul)
- Kecerdasan Naturalis (cerdas alam)

Namun, kecerdasan tersebut ternyata hanya menyumbang poin yang sedikit dalam keberhasilan, yang banyak mempengaruhi adalah kecerdasan emosi ( emotional intellegence/EQ)

EQ (Emotional Quotient)

Kecerdasan Emosi  / Cerdas secara emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik dan dalam berhubungan dengan orang lain.

Kecerdasan Emosi dibagi menjadi 5 kategori:

1. Kesadaran diri; kecerdasan emosi diri menilai pribadi dan percaya diri.
2. Pengaturan diri; pengendalian diri, sikap dapat dipercaya, waspada,adaftif dan inovatif.
3. Motivasi; dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimisme.
4. Empati; memahami orang lain, pelayanan, membantu pengembangan orang lain, menyikapi perbedaan dan kesadaran politis.
5. Keterampilan sosial; pengaruh keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, manajemen konflik, keakraban, kerjasama dan kerja tim.

Dan kecerdasan lain yang utama adalah kecerdasan spiritual.

SQ (Spiritual Quotient) 

Kecerdasan spiritual adalah sumber yang mengilhami, melambungkan semangat dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus Nggermanto, 2001)

Lalu M. Zuhri menambahkan bahwa SQ merupakan kecerdasan yang digunakan untuk ‘berhubungan’ dengan Tuhan Sang Maha Kuasa.

AQ (Adversity Quotient)

Dan selain 3 tipe kecerdasan, ada juga AQ ( Adversity Quotient). Secara umum, AQ menentukan kadar kemampuan seseorang mengatasi kemelut tanpa putus asa.

Penemu teori AQ, Paul G Stoltz membagi AQ menjadi 3 tipe
1. Tingkat “Quitters” (orang-orang yang berhenti)

Quitters adalah orang yang paling lemah AQnya.

Ketika menghadapi kesulitan hidup, mereka berhenti dan langsung menyerah. Mereka memilih untuk tidak mendaki, mereka keluar, mundur dan menghindar dari kewajiban/tugas-tugas hidup. Mereka tidak memanfaatkan peluang, potensi dan kesempatan dalam hidup.

Contoh: seorang individu yang tidak berkutik, hanya mengeluh ketika ditimpa kondisi buruk seperti penderitaan, kemiskinan, kebodohan, dll.

2. Tingkat “Campers” (orang yang berkemah)

Campers adalah AQ tingkat sedang.

Awalnya mereka giat mendaki, berjuang menyelesaikan tantangan hidup, namun di tengah perjalanan mereka berhenti juga. Mereka telah jenuh dan bosan, merasa sudah cukup, mengakhiri pendakian dengan mencari tempat yang datar dan nyaman.

Contoh: seorang yang mengira bahwa sukses itu adalah yang penting sudah naik kelas/lulus, meskipun pas-pasan saja. Sudah punya harta/jabatan bagus sudah cukup, sukses di dunia sudah cukup!.

3. Tingkat “Climbers” (orang yang mendaki)

Climbers adalah pendaki sejati.

Orang yang seumur hidup mencurahkan diri kepada pendakian hidup. Mereka paham dan sadar bahwa sukses itu bukan hanya dimensi fisik material, tetapi seluruh dimensi fisik, moral, sosial, spiritual, dstnya.

Mereka adalah orang yang selalu mencari hakikat hidup, hakikat manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan akan kembali kepada Sang Maha Pencipta. Mendaki hidup abadi yang jauh lebih panjang.

Untungnya AQ adalah sesuatu yang bisa diasah,

AQ bukanlah anugerah (given) tapi bisa dipelajari melalui latihan tertentu yang bisa diinstall pada diri kita.

Berikut aspek perkembangan yang harus diperhatikan untuk memupuk AQ climber putra putri kita :
1. Fisik dan kesehatan
2. Daya tahan mental
3. Kestabilan emosi
4. Kemampuan sosial
5. Keimanan dan ibadah kepada Allah
6. Keterampilan dan seksualitas yang normal

Berikut 6 cara untuk meningkatkan AQ :
1. AQ on TV : belajar menarik hikmah dari karakter tayangan di televisi (misal : sinetron, iklan, berita, dll) melalui penajaman indera penglihatan
2. AQ on radio : belajar menajamkan indera pendengaran dan memperhatikan bagaimana sesorang mendiskripsikan sesuatu hingga tervisualisasi gambaran topik acara yang disampaikan.
3. AQ in conversation : belajar menyimak diskusi
4. Reading for AQ : belajar bagaimana karakter penulis
5. AQ in art : belajar bagaimana orang berkomunikasi melalui seni
6. AQ on the net : eksplor iklan dan analisa bahasa yang digunakan orang lain untuk mempromosikan bisnisnya. Perhatikan bagaimana kontrol website tersebut terhadap perhatian kita.

IQ, EQ dan SQ idealnya mesti seimbang.
Sekarang bagaimana caranya saya mengembangkan potensi anak2 agar bisa memiliki kecerdasan yang seimbang dan memiliki mental Climber.

osshh..semangaaat.

Bismillah...






Read More..