Lelaki muda bersuara tegas yang sedang bercerita d hadapan seluruh anggota keluarga itu bukan lagi anak kecil yang dulu selalu mengikutiku kemana-mana minta d ajarkan berhitung atau sekedar menemaninya bermain. Bukan lagi anak kecil yang merengek-rengek meminta jalan-jalan ke jakarta dari depok dengan taksi. Dia bukan lagi anak kecil itu.
“Ari kenal dia dengan mengirimkan proposal k murobbi ari, dan d kenalkan dengan seorang akhwat untuk proses ta’aruf. Ternyata akhwat itu temen teh Desy. Setelah bertemu di balik hijab. Alhamdulillah dia mau menerima ari apa adanya. Dan ketika di shalat istikharahkan selama 2 minggu, Alhamdulillah hasilnya bisa memantapkan kami berdua untuk meneruskan hubungan ini ke jenjang pernikahan”
Bahkan ketika salah satu om melontarkan pertanyaan tentang kesiapan materinya setelah pernikahan pun, lelaki muda itu menerangkan segala persiapannya demi membina keluarga. Pekerjaannya, pekerjaan sang calon istri dan rumah kontrakan yang telah d isinya dengan berbagai barang demi menyambut sang ratu kerajaan kecil yang akan ia bina. Serta kepercayaannya bahwa Allah akan memudahkan rejeki orang yang telah menikah.
Semua anggota keluarga terdiam pelan, dan beberapa hanya bisa melirihkan kata “Subhanallah” berulang-ulang. Iya… Maha Suci Allah. Maha Suci Allah yang telah mempertemukan saudara istimewa kami dengan jodohnya. Saudara istimewa yang telah menjadi yatim piatu sedari kecil, saudara istimewa yang walau mempunyai kekurangan dalam penglihatan, tapi mampu membagi ilmu mengajinya dengan generasi muda di madrasah binaannya, saudara istimewa yang senantiasa bersyukur atas segala yang Allah berikan padanya.
Aku bangga padanya :).
Di akhir acara berita rencana pernikahan saudara istimewaku itu, salah satu tanteku berbisik pelan di dekatku..
“Ari mau nikah lho rul”
aku tersenyum dan mengangguk pelan
“Umurnya baru 20 tahun lho rul”
aku mengiyakan
“Dia laki-laki lho rul”
keningku mulai berkerut tipis namun tetap mengangguk pelan
dan akhirnya bisikan itu di lanjutkan dengan pertanyaan sederhana
“Kamu kapan nyusul ari?”
*welehhhh…..itu tookh intinya…
dan aku hanya nyengir sambil menjawab
“Doain aja secepatnya, tante ” :)
gambar di ambil dari sini
*pengen mode on* ^^
ReplyDeleteMoga kita bisa secepatnya menyusul Mas "Ari" menuju ke kebahaigaan yang lebih sempurna.
ReplyDeleteAmiiin...
I Miss U & I Luph U...
to dindun
ReplyDeleteYa iya lha.. pengen mode ON :p
to DoDoT
Amiiin...
*lirak lirik kanan kiri
**gak ada orang...
Luph U 2 :)
Heheheh
trus kamu kapan rul?
ReplyDeletehehehe
to oche
ReplyDeleteDoain aja che ^^.
kamu sendiri? *kedip-kedip*
kepincut orang jepang piye? =p