Kroket Wanna Be

Dari jauh-jauh hari, aku, dina n woe dah bikin rencana hari minggu ini mo bikin kroket kentang. Resepnya dari sini. Seems simple. Dina sudah punya kentang. Aku ada kornet yang bisa d jadikan pengganti daging giling, garam, merica, bawang putih dan bawang bombay insyaAllah ada d kulkas. Jadi woe beli mentega, tepung roti sama telur.

 

Kapan hari aku beli susu yang bagus untuk kulit, mengandung collagen gitu :p, tapi ternyata aq gak suka rasanya. Jadi niatnya sih susu collagen itu d jadiin campuran kroket. Okeh…pembagian sudah selesai.

 

Dan sementara kentang d hancurkan setelah d rebus, qta numis bahan untuk isi kroket. Dsinilah aku mendapatkan firasat buruk itu, susu ber-collagen dengan rasa vanilla peach…sepertinya tidak terlalu cocok sebagai campuran isi kroket. Tapi berhubung, aku memegang prinsip cost down yang d ajarkan d kampus biru. Susu collagen tetep d masukkan sebagai campuran isi kroket. Dan rasanya..hmm…susaah untuk d definisikan…..

 

Kentang d bentuk dan d masukkan adonan isi, tinggal goreng dehh. Huehehhe…entah karena ada yang salah dalam pengolahan kita ato emang resepnya yang gak bener (pembelaan diri mode ON), yang jelas. Adonan kroket segede gaban yang dah kita bentuk seindah mungkin itu hancur pas d goreng. Mampuss…dahh…

 

OKehh…okehh..mungkin rasanya tidak seaneh penampilannya… let’s try it.

Ambil sendok, cuil sedikit kentang tumbuk kroket goreng….

Nyam…nyammm…

mengunyah pelan-pelan sambil merasakan kentang tumbuk dengan isi wortel plus susu collagen kroket buatan kita…..

………

dan kita bertiga pingsan bareng-bareng.

 

Huehehhehe…gak dingg…gak sampe pingsan…

almost…. =p

 

Olip yang tertipu tergoda untuk mencoba kentang tumbuk dengan isi wortel plus susu collagen kroket buatan kita….. memberikan komentar

“Enakkk koqq…enakk…” dan dia menambah satu lagi. Ahhh…olip canteekk.

kita bertiga lirik-lirikan…dan mungkin sambil berpikir dalam hati masing-masing

‘Olip d sogok siapa sihh sampe mo ngomong kayak gini ??’

*setidaknya itu yang ada dalam pikiranku. Huheheheh

trus dengan rasa sedikit bahagia karena ada korban yang ngicipin kroket kita sambil komen enak, aku bilang gini k woe n dina

“Wahh…ternyata kroket kita rasanya tidak seaneh yang kita pikir yahh”

olip menghentikan gerakan tangannya yang lagi mau masukin kroket buatan kita ke mulutnya

“Hee…??? ini krokeett???!!! ” ujarnya dengan nada kagett…

AArghh…kamu kira apaan jeeng???

Huehehehhehe……

dan tertawa putus asa lha kita bertiga….

 

satu hal yang aku pelajari dari acara memasak hari ini….

jangan pernah. Inget…jangan pernah lagi masukin susu ber-collagen dengan rasa vanilla peach untuk campuran isi kroket. Karena rasanya akan amat sangat susah untuk d definisikan.

 

UPDATE :

adonan kroket yang kami goreng waktu itu pecah jadi bentuknya tidak indah lagi. Hiks.. karena penasaran, diriku googling gimana caranya biar kroket tidak pecah saat d goreng. And here we go :

 

• Minyak yang terlalu panas membuat kroket mudah pecah dan masih dingin di bagian dalamnya.
• Saat membulatkan kroket, hasil akhirnya harus benar-benar mulus, tanpa ada celah ataupun guratan. Ini dimaksudkan agar adonan tidak pecah saat digoreng nanti
• goreng kentang sebelum dihaluskan utk mengurangi kadar air kentang.
• pelapisan tepung roti dilakukan dua tahap.
• gunakan minyak banyak dan panas sehinggak kroket terendam dan dalam waktu singkat langsung berubah warnanya tanpa perlu dibalik2.

 

Dan ternyata sodara2…hampir semua hal tersebut bertolak belakang dengan yang kami lakukan, minyak kayaknya dah panas banget, pas membulatkan adonan..diriku main tambal sana sini, kentang tidak d goreng tapi d rebus saja dan baru agak lama baru minyak d tambahkan sehingga kroket terendam seluruhnya.

 

Yipiie…ternyata susu collagen tidak memegang andil terbesar dalam kehancuran kurang berhasilnya kroket kami..

*sambil ngelus-ngelus susu collagen yang sudah ku jadikan kambing hitam

maapken sayahh susu collagen…