Pernah dengar legenda Tangkuban Perahu kan?
Kisah Sangkuriang, yang jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
(sumber : wikipedia.com)
Nah..tanggal 25 Januari kemaren, diriku dan beberapa orang (tepatnya serombongan) teman sekantor menghabiskan waktu liburan tuk berkunjung k sana.
Perjalanan yang mulanya d rencanakan jam 1/2 7 pagi, harus mundur beberapa jam kemudian karena beberapa hal. Dan eheemm…memasuki wilayah bandung pun, rupanya para pengatur lalu lintas sedang mencari mangsa. Tiga kali berturut turut kendaraan yang kami naiki d berhentikan(baca:tilang) dengan beberapa alasan yang mengada-ada.
Ternyata banyak orang yang memilih untuk menghabiskan long weekend itu tuk mengunjungi tempat ini. Terbukti dengan padatnya pengunjung yang ada. Di antara sekian pengunjung, ternyata kita bertemu dengan penghuni kampus biru tercinta. Huu..what a small world >_<
Aroma belerang yang menyengat d campur dengan debu dan udara yang agak panas ketika itu sempat membuat diriku tidak bisa menikmati suasana gunung Tangkuban Perahu. Untungnya , beberapa saat setelah Dhuhur, cuaca mulai dingin. Kabut tebal agak menutupi pemandangan kawah Tangkuban Perahu, d tambah dengan hujan yang menguyur siang itu. Brr…ini niih baru namanya cuaca d gunung ^^.
Sepanjang perjalanan, tak henti2nya kami mengabadikan diri dengan latar belakang sudut-sudut Tangkuban Perahu. *maklum..orang narsis he3.
Overall, perjalanan ini asyiikk… next time ingin menjelajahi kawah putih ahh…
0 comments:
Post a Comment