Keputusan Teristimewa

Sekelebat ingatan membawaku pada kisah beberapa tahun lalu, padamu yang kutemui di persimpangan jalan itu.

Kau ingat? 

Aku sedang termenung sendiri di persimpangan jalan itu. Bingung memilih arah mana yang akan aku tempuh.
Beberapa arah jalan entah kenapa tak bisa meyakinkanku melewatinya.
Tak ingin menapaki jalan salah.
Tak ingin lagi menyia-nyiakan langkah kakiku kearah yang tak tentu.

Kau ingat? 

Saat itu, kau datang.. menawarkan untuk melewati jalan ini bersamamu.
Aku cemas, was-was dan gemetar..
Kau mengulurkan tangan, pelan aku menyambut uluran tanganmu.
Entah kenapa tanganmu yang kusambut,

Apa karena kemantapanmu menceritakan impianmu dan memintaku mendampingimu mewujudkannya.. bahkan dipertemuan pertama kita.
Apa karna aku melihat kesungguhan dan ketegasan dalam matamu, yang membuatku yakin untuk mengiyakan ajakanmu.
Atau karena hanya dirimu yang bisa menyakinkanku untuk mendampingimu mengarungi jalan ini bersama.

Entah lhaa...

Yang kutahu.....memutuskan bersama dirimu adalah hal teristimewa yang pernah aku lakukan di usia 23-ku.

Karena sejak itu kita bisa ada disini sekarang,
bersama mengarungi jalan ini...dengan segala arang lintangnya,
Tidak lagi sendiri, tidak juga berdua....tapi bertiga, 
mungkin nanti berempat.. atau bahkan berlima ;)


I Love you, dear husband. 

Cikarang, 3 Mei 2013
--------------------------

Sedang untukmu  yang akan memasuki usia 23 tahun..kawanku
semoga jalan yang kau tempuh sekarang akan membawamu ke tempat yang kau inginkan.
Semoga kau dikuatkan dalam setiap langkah yang kau tempuh.
Semoga kau selalu dilindungi dari segala macam hal yang membahayakan.
Dan semoga setiap langkahmu dijalan itu selalu diberkahi dan diridhoi Yang Maha Memiliki :)

Selamat Ulang Tahun, Jeng Yucit :)

Terima kasih, sudah membuatku mengenang kembali masa-masa perjuangan memilih arah yang kutempuh. pendamping hidup

"Tulisan ini diikutsertakan dalam 23 Tahun Giveaway"