Abis baca postingan mba Indah tentang rumah ketiga dan artikel di mommiesdaily ini saya jadi ingat awal2 nikah dulu.
Saya dan si mas sama-sama perantauan, jadi sebelum menikah..kami adalah anak kost. Kami berdua sepakat kalau nanti setelah menikah, kami harus punya rumah sendiri. Ditambah dengan kesepakatan untuk
membiayai resepsi pernikahan sendiri.
Bisa dibayangkan terkurasnya tabungan kami setelah menikah =)).
*ngais-ngais sisa uang receh dicelengan.
Serah terima rumah kami yang sekarang ini sehari sebelum kami cuti menikah. Berhubung rumah yang sekarang kami tempati ini masih perlu direnovasi, akhirnya kami mencari rumah kontrakan untuk beberapa bulan, hanya selama rumah kami direnovasi. Rumah kontrakan didapat 2 hari sebelum kami cuti.
Sore deal, malamnya kami pindahan menaruh barang2 dari kost2an ke kontrakan. Besoknya kami sudah harus terbang untuk acara pernikahan.
Jadi setelah acara pernikahan di kampung halaman dan express honeymoon ke jogja lalu kembali ke Cikarang tempat kami bekerja. Bisa dibayangkan berantakannya rumah kontrakan kami saat itu =)).
Belum sempat dibereskan, belum ada perabotan sama sekali. Bahkan tempat tidurpun belum ada.
*gak sempat beli book.
Malam itu, kami tidur beralaskan seprei dan bedcover hadiah dari teman.
*melas-melas romantis gitu **aura newly wed menyebar.
Besoknya baru hunting2 tempat tidur, belanja pernak pernik rumah lalu kerja bakti membereskan rumah.
Peralatan dapur yang kami punya saat itu hanya beberapa piring, gelas dan sendok dari jaman kost dulu. Lainnya? belum ada blas.
Dan mungkin orangtua tahu yang namanya pengantin baru gimana ya. Ibu mengirimkan 3 kardus besar perlengkapan dapur..sampe bantal dikirim aja doong =)).
dan mertuapun mengirimkan 2 lusin piring, sendok dan garpu.
*kecup satu-satu.
Ayah sempet komentar
"Coba kalau kmu tinggal di Surabaya, itu koleksi perlengkapan dapur ibu bisa kamu bawa semua tuh" =P
Iya siih..dulu pas masih dirumah, saya pernah membayangkan mau menculik beberapa koleksi peralatan perang dapur mami.. tapi klo tinggalnya jauhan gini..males bawanya. Ribet.
Dan yang saya bisa petik pelajaran dari sini. Perabotan pertama yang wajib dibeli keluarga baru berdasarkan prioritas adalah sebagai berikut :
1. Kasur.
Yup..kasur adalah item numero uno. Penting itu.
Kalo dilantai keras soalnya #eeh.
2. Kompor
Gak mungkin kan tiap hari beli makanan terus. Atau setidaknya buat masak air lha.
3. Mesin Cuci
Buat saya dan si mas yang sama-sama gak doyan nyuci, mesin cuci adalah item wajib berikutnya. Ketimbang nyuci di laundry, lebih hemat nyuci sendiri.
4. Kulkas
Buat yang doyan masak dan suka menimbun hasil belanjaan. Kulkas juga penting buat menyimpan bahan makanan.
Dan barang2 printilan lain yang terlihat-tidak-penting-tapi-ternyata-menguras-kantong.
Walo cuma beberapa bulan, tapi di rumah kontrakan ini tempat bernaung kami yang pertama kali.
Disini masa2 awal si mas melakukan salah satu tugasnya sebagai seorang suami dengan baik ^^,
disini kami merayakan 1st month anniversary *cuma sebulan doang, setelahnya koq gak ada postingan tentang anniversary lagi ya? **toyor diri sendiri,
disini kami merasakan Ramadhan pertama berdua sebagai suami istri,
disini juga ngrasain gimana bingungnya kalau suami sakit sampai masuk UGD dimalan hari,
dan disini pula kami mendapatkan kabar bahagia ini. ^^.
Saya merasa walau cuma beberapa bulan, saat-saat di rumah kontrakan ini adalah saat-saat kami berdua memang benar2 'berdua'. Belum ada Khanza, belum ada bibi. Berdua doang deh.
Aura bulan madu kemana-mana setiap hari =)).
Dan tentang rumah yang sekarang ini?
Mungkin nanti dipostingan selanjutnya ^^...
ciaoo
Saya dan si mas sama-sama perantauan, jadi sebelum menikah..kami adalah anak kost. Kami berdua sepakat kalau nanti setelah menikah, kami harus punya rumah sendiri. Ditambah dengan kesepakatan untuk
membiayai resepsi pernikahan sendiri.
Bisa dibayangkan terkurasnya tabungan kami setelah menikah =)).
*ngais-ngais sisa uang receh dicelengan.
Serah terima rumah kami yang sekarang ini sehari sebelum kami cuti menikah. Berhubung rumah yang sekarang kami tempati ini masih perlu direnovasi, akhirnya kami mencari rumah kontrakan untuk beberapa bulan, hanya selama rumah kami direnovasi. Rumah kontrakan didapat 2 hari sebelum kami cuti.
Sore deal, malamnya kami pindahan menaruh barang2 dari kost2an ke kontrakan. Besoknya kami sudah harus terbang untuk acara pernikahan.
Jadi setelah acara pernikahan di kampung halaman dan express honeymoon ke jogja lalu kembali ke Cikarang tempat kami bekerja. Bisa dibayangkan berantakannya rumah kontrakan kami saat itu =)).
Belum sempat dibereskan, belum ada perabotan sama sekali. Bahkan tempat tidurpun belum ada.
*gak sempat beli book.
Malam itu, kami tidur beralaskan seprei dan bedcover hadiah dari teman.
*melas-melas romantis gitu **aura newly wed menyebar.
Besoknya baru hunting2 tempat tidur, belanja pernak pernik rumah lalu kerja bakti membereskan rumah.
Peralatan dapur yang kami punya saat itu hanya beberapa piring, gelas dan sendok dari jaman kost dulu. Lainnya? belum ada blas.
Dan mungkin orangtua tahu yang namanya pengantin baru gimana ya. Ibu mengirimkan 3 kardus besar perlengkapan dapur..sampe bantal dikirim aja doong =)).
dan mertuapun mengirimkan 2 lusin piring, sendok dan garpu.
*kecup satu-satu.
Ayah sempet komentar
"Coba kalau kmu tinggal di Surabaya, itu koleksi perlengkapan dapur ibu bisa kamu bawa semua tuh" =P
Iya siih..dulu pas masih dirumah, saya pernah membayangkan mau menculik beberapa koleksi peralatan perang dapur mami.. tapi klo tinggalnya jauhan gini..males bawanya. Ribet.
Dan yang saya bisa petik pelajaran dari sini. Perabotan pertama yang wajib dibeli keluarga baru berdasarkan prioritas adalah sebagai berikut :
1. Kasur.
Yup..kasur adalah item numero uno. Penting itu.
Kalo dilantai keras soalnya #eeh.
2. Kompor
Gak mungkin kan tiap hari beli makanan terus. Atau setidaknya buat masak air lha.
3. Mesin Cuci
Buat saya dan si mas yang sama-sama gak doyan nyuci, mesin cuci adalah item wajib berikutnya. Ketimbang nyuci di laundry, lebih hemat nyuci sendiri.
4. Kulkas
Buat yang doyan masak dan suka menimbun hasil belanjaan. Kulkas juga penting buat menyimpan bahan makanan.
Dan barang2 printilan lain yang terlihat-tidak-penting-tapi-ternyata-menguras-kantong.
Walo cuma beberapa bulan, tapi di rumah kontrakan ini tempat bernaung kami yang pertama kali.
Disini masa2 awal si mas melakukan salah satu tugasnya sebagai seorang suami dengan baik ^^,
disini kami merayakan 1st month anniversary *cuma sebulan doang, setelahnya koq gak ada postingan tentang anniversary lagi ya? **toyor diri sendiri,
disini kami merasakan Ramadhan pertama berdua sebagai suami istri,
disini juga ngrasain gimana bingungnya kalau suami sakit sampai masuk UGD dimalan hari,
dan disini pula kami mendapatkan kabar bahagia ini. ^^.
Saya merasa walau cuma beberapa bulan, saat-saat di rumah kontrakan ini adalah saat-saat kami berdua memang benar2 'berdua'. Belum ada Khanza, belum ada bibi. Berdua doang deh.
Aura bulan madu kemana-mana setiap hari =)).
Dan tentang rumah yang sekarang ini?
Mungkin nanti dipostingan selanjutnya ^^...
ciaoo
Selalu ikut seneng tiap baca posting tentang rumah baru :)
ReplyDeleteAku sampe sekarang masih ngontrak, Ul :D
Gpp mbak Della, dimanapun yang penting keluarga nyaman kan? ;)
Deletendi lanjutane? ;)
ReplyDeleteSek golek wangsit sek ikii.. kekek
Delete