Mampir k blog prita dan membaca postingan terakhirnya *doohh kenapa susah sekali sih jeng komen d blogmu… gak muncul2 mulu. apa error yah >_< tentang menjaga hati.
Ada sebaris kalimat yang ngena banget “Tapi menurut gw yang tersulit dari semua itu adalah mengendalikan amarah…”
Amarah yang terpendam dalam jangka waktu yang lama, seperti sampah yang tidak di buang..akan menumpuk dan membusuk. Mengotori hati kita yang membawanya.
Mungkin bagi mereka yang sedang memendam amarah dan kebencian sungguh tidak mudah untuk melupakan kesalahan itu begitu saja. Bagaikan pahatan yang abadi, luka itu menggores tajam d hati. Apapun yang d katakan orang tentang memaafkan, apapun yang d dengar tentang melupakan kebencian, tidak akan bisa semudah itu untuk dilaksanakan… karena sebaik apapun tambalannya, hati yang terluka akan selalu meninggalkan goresan d sana. Dan memang, mengendalikan amarah akan terasa amat sangat sulit.
Namun, sadarkah kita… bahwa kita adalah manusia biasa yang tidak akan luput dari salah dan khilaf? Tak terhitung berapa kali kita berbuat dosa, melanggar perintah Allah dan ‘bandel’ melakukan hal yang telah d larangnya. Tapi tak terhitung pula berapa nikmat yang telah Allah berikan ke kita.
Apa kita tidak malu kepada Allah bila tidak bisa memaafkan orang lain? Bila tidak bisa mengendalikan amarah kita terhadap sesama?
Istilahnya…manusia sekotor, sejahat dan sebejat apapun bila benar-benar bertobat pada Allah SWT pasti akan d ampuni kan? Pasti akan d bukakan pintu maaf.
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, “ Asy Syuura 25
Kenapa kita –yang notabene hanya manusia biasa- tidak bisa?
Bukankah Allah pernah menyinggung bila sabar dan memaafkan lebih baik daripada membalas dendam?
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim” Asy Syuura 40
“Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan” Asy Syuura 43
Jadi bila kita merasa memaafkan dan mengendalikan amarah itu sulit… dan berpikir waktu akan mengikis kebencian dan amarah kita…
Pikirkanlah…..Bagaimana bila kita tidak mempunyai cukup waktu?
Tak ada jaminan esok kita masih bisa melihat matahari terbit. Tak ada jaminan besok nyawa masih d kandung badan.
Daripada menghabiskan sisa umur untuk memendam kebencian ato bahkan memanjatkan doa-doa jelek untuk orang yang d benci. Mengapa tidak saling memaafkan?
Karena kita hanya lha manusia biasa yang takkan pernah luput dari khilaf dan dosa..
gambar d ambil dari sini
kawan, gw blogwalking dr radityadika n akhirny smp dsni. sblmnya salam super n slm kenal :) blognya asik n apik. blh qt brtukar link? makasih ya:)
ReplyDeletejadi inget tips mu, tarik napas trus hembuskan pelan2 sambil bilang "dunia ini indah"
ReplyDeleteto atu
ReplyDeletesalam zupeer n kenal kawan :)
terima kasih telah mampir k sini.
with my pleasure...sayang di profile kmu tidak ada link blogmu. Dimana alamatnya yah?
to dindun
ho-oh... it's always works lho..
setidaknya klo kmu gak lupa ngembusin nafas setelah narik nafas dalam2 :p
Huwaaaaa, "Dunia ini indah"
ReplyDeleteYeah, It's a good suggestion and I want to take it as my therapy word.
"This world is wonderful"
^___^
to Eriek Sobieski
ReplyDeleteYupz..yupz... that's always relieved me from the stress *sometime :p
Let's take a deep breath together
....
"This is a wonderful world"
....
fuuuhhh
Rrr..... something strange with my word...
ReplyDeletelet's repeat again...
take a deep breath..
....
"This world is wonderful"
...
fufufuuffu
*dooohh belagu amet sih pake bahasa inggris segala diriku ini.. gak gape juga padahal. wkwkwkkwkw