Pasti hampir banyak yang setuju dengan saya, kalau mencari ART itu susaah. Kalau hanya ART untuk urusan rumah tangga sih mungkin bisa dicocok-cocokin, yang susah kalau untuk urusan menjaga anak bayi setaun yang lagi aktif2nya mengeksplor sana sini .
Dan sekarang...saya mesti mencari ART, pengganti si bibik, dengan waktu one week notice only. Sigh.
Pertanyaan terpenting di benak saya adalaaahhhhh.. #drum roll
Apa nanti pengganti si bibik ini akan lebih baik dari dia?
Minimal sama baiknya deh. Secara bibik ini orangnya klo dikasih nilai..bisa dapet 90 deh.
Urusan Khanza?
Nempeell banget sama dia, malah lebih nempelan ke bibik daripada saya T_T
Urusan rumah?
Pagi-pagi bangun tidur tuh rumah udah bersih kinclong, sarapan pagi udah siap, setrikaan selalu licin. Bahkan kalo wiken n udah gak ada kerjaan dia umeeekk ae..yang nyabutin rumput kek, nyuci sepatu kek, malah pernah iseng dia nyuciin motor si mas
*mana ada sih orang iseng nyuci motor... ckckckck..
Dan semua pekerjaan ini tidak pernah saya suruh, inisiatip aja gitu.
Saya malah seringnya nyuruh dia istirahat aja.
"Bi, gak usah di pel tiap hari juga gpp bi, daripada bibi capek"
"Gak ah, mbak..kasian Khanza kalau main biar lantainya bersih"
"Mbak, ini kenapa bajunya Khanza gak di setrika? gak boleh ta?"
"Gak usah gpp bi, daripada bibi capek"
"Ealah..kirain kenapa, bibi setrika aja ya, kasian dia"
Gimana saya gak cintaah sama si bibik yang begitu rajiiin, telaten dan sabaar. *kembali mewek
Alesan si bibik keluar? Gak betah?
Oh, no..bukann
*setidaknya dari yang diomongin sih dia betah2 aja di tempat kami. Dan sudah menganggap Khanza kayak cucu sendiri.
Tapi ya itu...ada tugas negara yang lebih berat :p
Si bibik akan dipersunting oleh bapak kepala sekolah didaerahnya.
Woogh..canggih ya dipersunting kepala sekolah segala...
Hohohoho...jangan salaahh...si bibik ini bukan bibik biasa.
Beliau adalah bukti nyata dari pepatah
"Hidup itu seperti roda, kadang diatas , kadang dibawah"
Kalau saya bilang, hidupnya si bibi ini udah kayak sinetron aja deh. Bibi pernah merasakan kondisi roda diatas, ia pernah menjadi istri dari pak Lurah dan menjadi orang terkaya di desanya. Dengan sawah berhektar-hektar, emas beratus-ratus gram, beberapa sepeda motor dan mobil. Bahkan ia, alhamdulillah, sudah pernah menginjak tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji #no kidding.
But..time is change..Sepeninggal suaminya, pak Lurah itu. Harta-hartanya direbut oleh anak pak Lurah dari istri pertama (iyaa..si bibi adalah istri kesekian.., dan si Lurah ini selalu me-maintain jumlah istrinya agar tetap 4, bibi adalah istri terlama dari pak Lurah ini).
Kalau bukan terpaksa, sebenarnya juga si bibi gak butuh2 amat koq sampe kerja ikut orang. Walau harta sudah tidak ada, tapi dia masih ada simpanan sedikit2 untuk sekedar hidup. Tapi karena ketika itu, cucu satu2nya kecelakaan dan butuh biaya untuk operasi. Makanya si bibi mau deh kerja di tempat sini.
Bisa dibilang, saya ini tempat kerja si bibi yang pertama dan (mungkin) yang terakhir.
Jadi...saya hanya punya waktu sekitar 1-2 minggu sajah buat pencari pengganti si bibi...
Tiba-tiba teringat kutipan percakapan di salah satu komik yang saya baca (Isyarat Mieko)
"Pekerjaan itu banyak penggantinya, tapi ibu Chitsuru hanya ada satu" Mak jleebb tenaann
Dan sekarang...saya mesti mencari ART, pengganti si bibik, dengan waktu one week notice only. Sigh.
Pertanyaan terpenting di benak saya adalaaahhhhh.. #drum roll
Apa nanti pengganti si bibik ini akan lebih baik dari dia?
Minimal sama baiknya deh. Secara bibik ini orangnya klo dikasih nilai..bisa dapet 90 deh.
Urusan Khanza?
Nempeell banget sama dia, malah lebih nempelan ke bibik daripada saya T_T
Urusan rumah?
Pagi-pagi bangun tidur tuh rumah udah bersih kinclong, sarapan pagi udah siap, setrikaan selalu licin. Bahkan kalo wiken n udah gak ada kerjaan dia umeeekk ae..yang nyabutin rumput kek, nyuci sepatu kek, malah pernah iseng dia nyuciin motor si mas
*mana ada sih orang iseng nyuci motor... ckckckck..
Dan semua pekerjaan ini tidak pernah saya suruh, inisiatip aja gitu.
Saya malah seringnya nyuruh dia istirahat aja.
"Bi, gak usah di pel tiap hari juga gpp bi, daripada bibi capek"
"Gak ah, mbak..kasian Khanza kalau main biar lantainya bersih"
"Mbak, ini kenapa bajunya Khanza gak di setrika? gak boleh ta?"
"Gak usah gpp bi, daripada bibi capek"
"Ealah..kirain kenapa, bibi setrika aja ya, kasian dia"
Gimana saya gak cintaah sama si bibik yang begitu rajiiin, telaten dan sabaar. *kembali mewek
Alesan si bibik keluar? Gak betah?
Oh, no..bukann
*setidaknya dari yang diomongin sih dia betah2 aja di tempat kami. Dan sudah menganggap Khanza kayak cucu sendiri.
Tapi ya itu...ada tugas negara yang lebih berat :p
Si bibik akan dipersunting oleh bapak kepala sekolah didaerahnya.
Woogh..canggih ya dipersunting kepala sekolah segala...
Hohohoho...jangan salaahh...si bibik ini bukan bibik biasa.
Beliau adalah bukti nyata dari pepatah
"Hidup itu seperti roda, kadang diatas , kadang dibawah"
Kalau saya bilang, hidupnya si bibi ini udah kayak sinetron aja deh. Bibi pernah merasakan kondisi roda diatas, ia pernah menjadi istri dari pak Lurah dan menjadi orang terkaya di desanya. Dengan sawah berhektar-hektar, emas beratus-ratus gram, beberapa sepeda motor dan mobil. Bahkan ia, alhamdulillah, sudah pernah menginjak tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji #no kidding.
But..time is change..Sepeninggal suaminya, pak Lurah itu. Harta-hartanya direbut oleh anak pak Lurah dari istri pertama (iyaa..si bibi adalah istri kesekian.., dan si Lurah ini selalu me-maintain jumlah istrinya agar tetap 4, bibi adalah istri terlama dari pak Lurah ini).
Kalau bukan terpaksa, sebenarnya juga si bibi gak butuh2 amat koq sampe kerja ikut orang. Walau harta sudah tidak ada, tapi dia masih ada simpanan sedikit2 untuk sekedar hidup. Tapi karena ketika itu, cucu satu2nya kecelakaan dan butuh biaya untuk operasi. Makanya si bibi mau deh kerja di tempat sini.
Bisa dibilang, saya ini tempat kerja si bibi yang pertama dan (mungkin) yang terakhir.
Jadi...saya hanya punya waktu sekitar 1-2 minggu sajah buat pencari pengganti si bibi...
Tiba-tiba teringat kutipan percakapan di salah satu komik yang saya baca (Isyarat Mieko)
"Pekerjaan itu banyak penggantinya, tapi ibu Chitsuru hanya ada satu" Mak jleebb tenaann
Aduh kutipannya sungguhlah semakin menambah kesyahduan ceritanya deh.... :'( semoga kalian lekas dapet ART baru yg ciamik ya. Dan si bibik bs berbahagia bersama suaminya yg baru.
ReplyDeleteAAAAAAAAHH...otomatis bilang "YA AMPUN!" waktu baca soal kisah si Bibi....
ReplyDeleteThere's too many dramas in this world.. Smoga dpt yang baik yaaaa Mbak e...
@ndutyke
ReplyDeleteamiiiin...makasiih y mbak :)
@mpit
Iyaa mpiit aku merinding pas tau ceritanya si bibi ini. Wow banget...bener2 kayak sinetron abis deh. Amiin amiiin..moga dapet yang terbaik :)