Recent Posts

Wednesday 14 August 2013

Alasan Aku Tersenyum Hari Ini

Apa yang membuatmu tersenyum hari ini?, tanyamu padaku di penghujung hari.

Aku diam..berusaha mengingat apa saja yang terjadi hari ini.
Banyak, jawabku sambil mengulas senyum.
Kau ingin tahu?, lanjutku.

Dirimu mengangguk pelan. Menunggu jawabanku.
Aku bangun agak terlambat pagi ini, entah kenapa alarmku tidak berbunyi. Atau memang sudah berbunyi tapi aku tak sadar, ya.. entah lha. Tapi alhamdulillah...aku masih sempat menyapa Allah dalam Subuhku. Itu hal pertama yang membuatku tersenyum hari ini.
Hanya itu?, tanyamu lagi.

Aku menggeleng...geli dengan ketidaksabaranmu.
Masih ada lagi, jawabku pelan.

Dan kaupun mendengarkan kembali.
 Aku ketinggalan bus jemputan pula pagi ini, karena memang aku terlambat bangun pagi. Tapi alhamdulillah...masih ada tukang ojeg yang menawarkan jasa untuk mengantarkanku ke tempat kerja. Itu hal kedua yang membuatku tersenyum hari ini. 
Tadi pagi agak macet memang, entah karena ada perbaikan jalan di dekat tol itu atau sebab lain..entah lha..aku tak begitu tahu. Tapi alhamdulillah..tukang ojeg yang kutumpangi bisa mencari jalan alternatif sehingga diriku tidak terlambat pagi ini. Itu hal ketiga yang membuatku tersenyum hari ini.
 Sepanjang jalan ketempat kerja, asap knalpot dan debu jalanan memang membuatku agak menutup hidung..takut terkena polusi. Tapi alhamdulillah...langit pagi ini cerah sekali. Indahnya langit biru dan awan yang menghiasinya mengalahkan polusi udara pagi ini. Itu hal keempat yang membuatku tersenyum hari ini.

Hei..banyak sekali hal yang membuatmu tersenyum, tanyamu setelah aku menjabarkan sebagian jawabanku.
Padahal itu belum semuanya yahh..., gumammu pelan.

Aku mengulas senyum.
Kenapa tidak?, aku balik bertanya padamu.

Bukankah...cukup hanya dengan Allah memberikan kita satu lagi hidup untuk dinikmati..seharusnya sudah bisa membuat kita tersenyum dan penuh rasa syukur?
Apalagi dengan segala nikmat yang tidak henti-hentinya Ia curahkan padaku, padamu, dan pada semua hamba-Nya.
Bagaimana aku bisa berhenti tersenyum,
bila aku masih bisa bernapas pagi ini?
bila aku masih bisa bangun dalam keadaan sehat pagi ini?
sedangkan aku tahu entah dimana, ada mereka yang bangun dalam keadaan tidak sehat?
atau bahkan tak punya lagi kesempatan untuk menikmati hari?
Bagaimana aku bisa berhenti tersenyum,
bila aku masih punya keluarga yang menyayangiku?
bila aku masih punya teman yang memperhatikanku?
sedangkan aku tahu entah dimana, ada mereka yang kehilangan sanak keluarganya?
atau bahkan tak ada seorangpun yang menemani?
Bagaimana aku bisa berhenti tersenyum,
bila aku masih punya pekerjaan yang menjadi sumber rejekiku?
bila aku masih bisa menjadi orang yang memberi?
sedangkan aku tahu entah dimana, ada mereka yang penghasilannya jauh dibawahku?
atau bahkan tak punya penghasilan sama sekali tuk mengidupi keluarganya?
Bagaimana aku bisa berhenti tersenyum,
bila aku masih bisa menjalani hari-hariku dengan tenang?
bila aku masih bisa berjalan-jalan tanpa desingan peluru di sekelilingku?sedangkan aku tahu entah dimana, ada mereka yang untuk keluar rumahpun harus membawa sejata tuk melindungi diri?
atau tak ada kesempatan keluar rumah karena nyawa bisa terancam?
Akan banyak sekali jawaban yang kulontarkan padamu, sahabatku.
Karena ternyata seperti apapun hidupku,  masih lebih baik daripada hidup beberapa orang di luar sana.
Karena ada banyak hal yang bisa membuatku tersenyum dan bersyukur setiap harinya =).
Bahkan hal terkecil sekalipun.

Cikarang, 26 Mei 2010
- akhirnya dipublish setelah sekian lama tersimpan di draft =) - 

2 comments:

  1. Hidup memang harus selalu disyukuri, apapun yg terjadi pada hidup itu sendiri. Nice fiction :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita dikasih kesempatan untuk hidup saja harus bersyukur ya mbak.
      Makasih ^^

      Delete