Recent Posts

Monday 31 May 2010

Bagimu tak seberapa? Bagi kami itu berharga!

Kemarin di salah satu acara di stasiun TV ada acara yang membahas tentang dana 1.8 Triliun untuk perbaikan gedung tempat para wakil rakyat. Gedung yang kabarnya sudah tidak layak di tempati karena overload. Dengan kapasitas gedung yang seharusnya 800 orang, sudah mencapai 2500 orang. Itu katanya. Tapi setelah di cek...banyak sekali ruang yang kosong tidak di tempati. Pada kemana orang-orangnya? Hmm..entah lha. Saya tidak berani berasumsi macam-macem.

Gedung itu katanya sudah retak sana sini dan tidak layak pakai.
Di adegan selanjutnya ada bangunan sekolah yang sudah runtuh. -Benar-benar runtuh. Tidak pakai acara retak segala-.
Anak-anak belajar di sisa reruntuhan itu. Beralaskan tanah. Tanpa meja atau bangku sekolah.
Ada adegan seorang guru yang demi memenuhi kebutuhan keluarganya harus jadi pemulung. Ada ibu yang bekerja sebagai buruh cuci dengan penghasilan 10-20rb sehari. Itupun tidak selalu dapat.

Jadi keinget di stasiun tv yang sama, saya juga melihat sekeluarga yang tinggal di kandang ayam. Iya kandang ayam! :( . Padahal si istri sedang mengandung 8 bulan (heran ya...kondisi ekonomi seperti itu tapi produksi tetap jalan aja -_-").

Mungkin memang gedung itu butuh perbaikan. Mungkin memang kondisinya sudah tidak layak pakai. Tapi kooq...argh...sekali lagi saya tidak berani membuat asumsi macam-macam.

Ada satu quote dari salah satu wakil rakyat yang menggelitik saya.
"1.8 trilliun itu nothing!. Tidak ada apa-apanya"
urgh..miris dengarnya.
Bagi saya dan mungkin sebagian besar orang di negeri ini...uang segitu gede banget lhoo pak. Mungkin bagi bapak tidak ada apa-apanya. Tapi mbok yaa jangan bilang gitu tokh...gak kasian apa sama orang-orang yang penghasilannya jauuh di bawah standart. Penghasilan sebulan mereka mungkin bagi sebagian orang (baca :bapak) bisa di habiskan hanya untuk ngopi-ngopi di kedai kopi bermerk atau belanja sehari doang.

Bagi bapak tidak ada apa-apanya? Bagi kami jumlah segitu berharga sekali.
Dengan jumlah segitu...sekolah kami yang runtuh bisa berdiri kembali. Dengan jumlah segitu...anak-anak kami yang putus sekolah bisa mengenyam pendidikan lagi.
Dengan jumlah segitu...orang tua atau keluarga kami yang sakit bisa mendapat fasilitas kesehatan yang memadai.
Dengan jumlah segitu...kami bisa memulai usaha untuk menghidupi keluarga.
Dengan jumlah segitu...banyak hal yang bisa kami lakukan, banyak mimpi dan cita-cita yang terputus bisa jadi kenyataan.
Dengan jumlah segitu...kami bisa melakukan banyak hal agar kehidupan kami bisa lebih baik dari sekarang.
Bapak bilang tidak ada apa-apanya?
Aahhh...saya hanya bisa menggeleng tak setuju.
Karena bagi saya..dan mereka..jumlah uang segitu berharga sekali.



gambar di ambil dari sini




4 comments:

  1. Sigh.. Sudah abis kata2 liat DPR kita T_T

    ReplyDelete
  2. @alief
    iya aku jadi speechless pas dengernya.
    Jadi wakil rakyat koq gak peka sama nasib rakyatnya :(

    ReplyDelete
  3. biar mereka sadar musti diapain seh?

    ReplyDelete
  4. @dindun
    gak ngerti dun. Tanggung jawabnya kan gak hanya dunia saja. Semoga mereka bisa mempertanggung jawabkannya d akhirat juga.

    ReplyDelete